Rata-rata Korban Miras Anak SMP dan SMA, Inilah Efek Negatif Konsumsi Miras!

Rata-rata Korban Miras Anak SMP dan SMA, Inilah Efek Negatif Konsumsi Miras!

Smallest Font
Largest Font

BANTUL – Akhir - akhir ini, masyarakat Yogyakarta diresahkan dengan peredaran minuman keras (miras) yang makin tidak terkendali dengan maraknya toko atau outlet yang menjual barang haram tersebut. Bahkan, tak sedikit toko atau outlet miras itu berdiri di tengah-tengah pemukiman warga dan fasilitas umum, sehingga membuat miras jadi mudah diakses dan dibeli.

Padahal, banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh miras. Tentu dari sisi agama, miras adalah haram dan mengkonsumsinya jelas perbuatan dosa besar. Dari segi sosial masyarakat, orang yang meminum miras akan jadi mabuk dan kalau sudah mabuk, maka perbuatannya akan kelewat batas yang akibatnya bisa ke tindak kriminal, sehingga orang-orang lain juga bisa kena.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Terbaru, pada Rabu (21/10) lalu, ada kasus dua santri dari Krapyak menjadi korban penusukan oleh sekelompok orang tak dikenal. Para pelaku melakukan penyerangan dalam kondisi mabuk setelah minum miras. Dari sini, sudah jelas bahwa efek negatif dari miras ini sangatlah serius.

Tak sampai di situ, dari sisi kesehatan, efek dari miras juga sangat berbahaya bagi tubuh. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh dr. Nurcholid Umam Kurniawan, Sp.A., M.Sc., Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bantul. 

Ia mengungkapkan bahwa korban keracunan miras sulit diselamatkan, karena bisa menyebabkan kerusakan di tubuh, terutama di organ dalam seperti jantung, ginjal, paru - paru, dan liver, hingga dampak terburuknya adalah kematian.

“Tak jarang, kalau sudah masuk dalam kondisi koma (karena miras), berarti pasien telah meninggal dunia,” ungkapnya.

RS PKU Muhammadiyah Bantul hampir setiap hari menerima pasien dari penyalahgunaan miras. Mengerikannya lagi, rata-rata korban dari penyalahgunaan miras ini masih SMP dan SMA alias berusia remaja.

Tentu saja ini akibat dari mudahnya penjualan miras di DIY ini, baik secara daring maupun luring. “Bahkan, outlet - outlet miras secara terang - terangan sudah muncul di sekitar rumah dan fasilitas umum, jadi tidak heran kalau para pelajar bisa membeli miras dengan mudah,” jelas dr. Nurcholid Umam.

Upaya pencegahan jelas harus terus dilakukan. Yang paling utama adalah menghindari miras, karena kalau alkohol atau etanol masuk ke dalam tubuh dan berikatan dengan darah, maka tidak akan terselamatkan. 

Sebab, alkohol menghambat peredaran oksigen dan nutrisi ke organ - organ penting. Dalam kondisi normal, manusia harus mendapatkan oksigen dan nutrisi dari darahnya sendiri, tetapi dalam kondisi saat meminum miras maka darah tidak lagi bisa mengantarkan oksigen dan nutrisi ke organ - organ vital. 

“Intinya, harus dihindari karena memabukkan, haram, dan sangat merugikan kesehatan,” tegas dr. Nurcholid Umam.

Sebenarnya, para pecandu miras bisa disembuhkan dengan mengikuti rehabilitasi. Di DIY, ada beberapa organisasi yang menyediakan lembaga khusus rehabilitasi bagi para pecandu miras. 

Di lembaga ini, para pecandu yang ingin sembuh dari kecanduannya terhadap miras bisa melakukan rehabilitasi sekaligus screening untuk organ - organ mana yang rusak dan harapannya masih bisa diperbaiki.

Lembaga rehabilitasi tersebut sudah ada di pemerintahan, namun lebih banyak yang tidak mengaksesnya. “Karena, masih banyak masyarakat yang belum paham bahwa kecanduan miras itu sebenarnya bisa disembuhkan,” kata dr. Nurcholid Umam.

Dengan maraknya peredaran miras yang telah menimbulkan korban ini, maka dr. Nurcholid Umam mendorong sejumlah ormas dan lembaga terkait, salah satunya Muhammadiyah untuk perlu menyediakan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu miras agar bisa sembuh dan lepas dari kecanduan miras. (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait