PRM Nogotirto Bentuk Tim Tanggap Covid-19
YOGYA – “Wa’alaikumsalam. wr. wb. Terima kasih dukungan dan perhatian dari keluarga besar MCCC Gamping dan Nogotirto untuk saya dan anak saya usia 13 bulan. Terima kasih juga untuk Pak Yus yg sudah mengantarkan paket isolam. Semoga Allah membalas kebaikan keluarga MCCC Gamping dan Nogotirto dengan kebaikan yang berlipat-lipat, Aamiin. Tetap jaga prokes semoga kita selalu dalam lindungan Allah SW.”
Pesan melalui chatting WhatsApp itu dikirimkan salah satu warga Nogotirto, Gamping, Sleman, yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah. Pesan disampaikan setelah beberapa saatnya ada kiriman paket sembako dan lain-lain yang diletakkan di depan pintu rumahnya. Pengirim paket adalah Tim Tanggap Covid-19 Muhammadiyah Nogotirto.
Pengirim pesan adalah warga Kepanjen, Kwarasan, Nogotirto, yang kebetulan adalah aktivis PRNA dan PRA Nogotirto. Dari tracing yang dilakukan, ia dan anaknya diketahui positif Covid-19 sehingga harus menjalani isoman.
“Kami menerima daftar warga isoman dari Tim Pedukuhan. Dari situ kemudian tim bergerak cepat untuk mengirimkan bantuan,” jelas Abdurrahman Darojat, Ketua Tim Tanggap Covid-19 Muhammadiyah Nogotirto, kepada mediamu.com, Kamis (29/7).
Tim Tanggap dibentuk berdasarkan SK Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nogotirto tertanggal 13 Juli 2021. Dalam SK disebutkan bahwa pembentukan tim sebagai ikhtiar dalam pengendalian penyebaran Covid-19 dan membantu meringankan beban di masa pandemi. Unsur di dalam tim adalah Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul ‘Aisyiyah.
“Ini adalah tim bersama keluarga besar Muhammadiyah di Nogotirto,” jelas Abdurrahman.
Membentuk tim satgas Covid-19 di tingkat cabang dan ranting sebagai wujud gerakan ta’awun sosial saat ini sedang digencarkan Muhammadiyah. Tujuannya adalah menjalankan misi penanganan secara terstruktur dan sistematis. PRM Nogotirto memandang perlu membentuk tim selain karena tingginya angka kasus Covid-19 di wilayah tersebut, juga untuk membangun kesadaran masyarakat agar melakukan langkah preventif misalnya gaya hidup sehat dan ketat melaksanakan protokol kesehatan.
Program yang dilakukan tim adalah memberikan bantuan sembako dan obat-obatan bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Sampai sejauh ini, tim sudah menyalurkan bantuan dari Lazismu DIY dan MCCC Cabang Gamping, selain berasal dari tim itu sendiri.
Alur kerja dalam pemberian paket bantuan kepada warga isoman diawali dari pendataan melalui Divisi Call Center dan Perwakilan Pedukuhan. Data masuk itu kemudian diasessment oleh Divisi Logistik, setelah itu paket yang sudah disiapkan diberikan kepada warga oleh Divisi Logistik dan Perwakilan Pedukuhan.
“Untuk sementara sasarannya adalah jama’ah dan aktivis persyarikatan,” papar Abdurrahman yang juga Ketua Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Nogotirto.
Selain pemberian paket bantuan, Tim Tanggap Covid-19 juga memiliki program preventif berupa sosialisasi hidup sehat dan taat protokol kesehatan. Program ini direalisasikan dalam bentuk pembuatan leaflet, spanduk, flyer, dan webinar. “Kami masih melihat kebiasaan hidup sehat dan ketat prokes masih kurang,” katanya.
Sumber pendanaan berasal dari PRM, PRA, PHBI, dan CV Qumiirato (unit usaha milik PRM Nogotirto). Menurut Abdurrahman, demi keberlanjutan program ke depan tidak menutup kemungkinan dilakukan open donasi. (*)
Wartawan: Mayda
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow