RS PKU Bantul Terpilih sebagai Fasilitas Rujukan Tingkat Lanjut Pasien TB Tertinggi di DIY
BANTUL - Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul resmi dinyatakan sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) layani Pasien TB tertinggi di DIY oleh BPJS selama kurun waktu Januari 2017 sampai dengan Mei 2022.
Pengumuman ini disampaikan dalam acara Monitoring dan Evaluasi Pencapaian Program Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Bantul, hari Senin (29 Rabiul Akhir 1445 H bertepatan 13 November 2023). Acara yang berlangsung di Aula Farmasi Instalasi Farmasi Kabupaten Bantul itu diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan turut dihadiri segenap perwakilan rumah sakit se-Bantul, termasuk dari RS PKU Bantul yang diwakili Anggota Tim TB, Zusnita Agustina.
Zusnita dalam kesempatan ini menjelaskan bahwa pada tahun 2023 tercatat kasus TBC yang sudah diobati sampai bulan Oktober mencapai 169 pasien. Terjadi peningkatan yang signifikan kasus terduga TB maupun TB yang diobati mulai tahun 2022.
Rinciannya, kasus terduga meningkat 5 kali lipat tahun 2021 yang berjumlah 196 meningkat menjadi 878 pada tahun 2022. Sedangkan kasus TB yang diobati meningkat 3 kali lipat dari tahun 2021, dari jumlah 148 kasus, di tahun 2022 menjadi 354 kasus.
Direktur Utama RS PKU Bantul dr. Nurcholid umam, Sp.A, M.Sc bahwa PKU Bantul mengembangkan sistem informasi rekam medis elektronik yang diintegrasikan dengan skrining TB. Sistem skrining terintegrasi EMR di rawat jalan ini mampu meningkatkan kewaspadaan para dokter dalam menemukan kasus baru TB, sebagai langkah sistem penanganannya.
Selain itu, dr. Umam juga mengatakan bahwa kesuksesan ini merupakan bentuk Kolaborasi yang dilakukan adalah dengan seluruh DPJP, Dinas Kesehatan, Puskesmas jejaring, dokter-dokter praktek mandiri, bidan praktek swasta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan jika ada pasien yang terdeteksi TB.
Ia juga berharap dengan penemuan banyak pasien baru TB dan diobati sampai sembuh dapat menurunkan insidensi TB di Bantul dan meningkatkan angka kesembuhan TB. Sistem yang dikembangkan ini semoga dapat diterapkan di RS lainnya sehingga dapat membuat para dokter dan nakes lebih mudah menemukan penderita baru untuk diobati. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow