Kesehatan

Kesehatan

MediaMU.COM

Apr 28, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
RS PKU Bantul Raih Penghargaan RS Swasta Terbaik Program Penanggulangan Tuberkulosis Oleh Dinkes DIY Inilah Manfaat Bekam dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Tempuh Jarak Hingga 20 Km, Kurir Pos Indonesia Siap Antar Obat RS PKU Yogya ke Pasien Antar Obat ke Pasien, RS PKU Muhammadiyah Yogya Luncurkan FAST MENTARI Clubfoot: Upaya MPKU PP Muhammadiyah Optimalkan Penyembuhan Kaki Pengkor Seminar Cegah Stunting RS PKU Yogya: Berat Bayi Rendah Harus Diperhatikan Kopdar AmbulanMu DIY: Wadah Silaturahmi dan Menguji Kecakapan Relawan Milad ke-111 Muhammadiyah, RS PKU Muhammadiyah Sleman Dilaunching RS PKU Kota Yogya Adakan Jalan Sehat, Kampanyekan Risiko Kelahiran Prematur   PDM Langkat Gandeng Berbagai Pihak Selenggarakan Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan Sehat dalam Genggaman Tangan Kecil dari RS PKU Muhammadiyah Bantul Atasi Stunting, KL Lazismu Kotagede Gandeng Puskesmas dan BKKBN DIY RSU PKU Muhammadiyah Bantul Mampu Bersaing Secara Nasional dan Internasional Pastikan Penanganan Cedera Atlet Benar, LPO PP Muhammadiyah Adakan Workshop Penanganan Cedera Olahraga Peringati Hari Cuci Tangan Sedunia, RS PKU Bantul Gelar Lomba Cuci Tangan dan Ice Breaking Tim EMT PKU Muhammadiyah Bantul Berlatih Penanganan Bencana Gempa Bumi Layanan Kesehatan Gratis Jadi Kontribusi Kongkret Mahasiswa tarjih Muhammadiyah Pada Masyarakat Gandeng Kemenkes RI, PP Muhammadiyah Mulai Program Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan Generasi Muhammadiyah UAD Juara Pertama PCTA 2018 Kementerian Pertahanan RI Tapak Suci UAD Yogyakarta Selalu Meraih Juara

Seminar Cegah Stunting RS PKU Yogya: Berat Bayi Rendah Harus Diperhatikan

Seminar Pencegahan Stunting RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta di SM Tower & Convention. Foto: Dzikril Firmansyah / Mediamu

YOGYA - Dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target prevelensi stunting di angka 14 persen pada tahun 2024, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Seminar Pencegahan Stunting, hari Rabu (6/12). 

Kegiatan yang berlangsung di SM Tower & Conventio ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. dr. Neti Nurani, M.Kes.,Sp.A(K), dr. Sulistiari Retnowati, Sp.OG, dan Dr. Apt. Endang Yuniarti, S.Si., M.Kes. Serta dihadiri sejumlah perwakilan dari Dinas Kesehatan, RS Negeri dan Swasta se-DIY, serta staf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta 

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr. Mohammad Komaruddin, Sp.A. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Karena pentingnya pencegahan stunting serta penanganan yang tepat terhadap stunting. “Karena dengan itu maka pertumbuhan balita akan dapat tumbuh dengan baik dan sehat,” kata dr. Komar dalam sambutannya.

Terlebih, stunting tidak hanya masalah kesehatan saja tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial. Banyak faktor yang menjadi penyebab stunting, maka dari itu pengenalan dan pencegahan badan bayi lahir rendah pada kehamilan sangat perlu diperhatikan. 

“Pencegahan kehamilan dengan berat badan bayi rendah adalah hal yang penting”, tutur dr. Retno.

Beberapa faktor yang menyebabkan berat badan bayi lahir rendah ada beberapa penyebab, seperti: kehamilan pertama, merokok, kurangnya gizi saat kehamilan, hingga beberapa penyakit seperti diabetes, atau darah tinggi. 

“Beberapa penyakit seperti diabetes, dan tekanan darah tinggi bisa menjadi salah satu penyebab berat badan bayi rendah,” kata dr. Sulistiari.

Indonesia memang sudah mengalami penurunan angka stunting, tetapi kita tetap perlu bekerja keras agar target prevelensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berharap seminar ini dapat semakin meningkatkan kesadaran serta pengetahuan terkait pencegahan stunting, sehingga keinginan Indonesia bebas stunting akan dapat tercapai. 

Sebagai komitmen lain dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mencegah stunting, sudah disediakan fasilitas yang mendukung setiap konsultasi tumbuh kembang anak serta gizi anak. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here