RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Sinergi Putih UAD Rangkul Kaum Disabilitas
YOGYAKARTA — Disabilitas merupakan suatu keterbatasan kondisi fisik, mental, emosional, dan intelektual yang dialami oleh suatu individu, yang disebabkan oleh bawaan lahir, gangguan kehamilan dan janin, penyakit tertentu ataupun kecelakaan yang menyebabkan kecacatan dalam kurun waktu yang lama, bahkan permanen.
“Sehingga penyandang disabilitas atau difabel akan sulit untuk bepartisipasi dengan lingkungan sekitarnya,” kata Muhammad Adly dari Sinergi Putih, Komunitas Public Relations Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang bergerak dalam bidang sosial.
Menurut Muhammad Adly, komunitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pemikiran masyarakat Indonesia bahwa masih banyak kegiatan positif yang dibutuhkan untuk mengisi upaya pengembangan sosial. “Salah satu upayanya yaitu mengurangi tingkat kesenjangan sosial antara kaum disabilitas dengan orang-orang normal,” kata Muhammad Adly.
Dalam bulan Ramadhan 1439 Hijriyah ini,ย Sinergi Putih menyelenggarakan pentas seni penyandang disabilitas sebagai ajang penampilan talenta disabilitas, Minggu (20/5/2018) sore, di pendopo Suryowijayan, Mantrijeron, Yogyakarta.
Di depan 200 orang masyarakat Suryowijayan, tamu undangan dari beberapa kampus swasta DIY dan komunitas pemerhati kaum disabilitas, mereka unjuk kebolehan.
“Melalui kegiatan ini kita akan tersadar bahwa keberagaman itu indah meskipun terdapat orang-orang yang mengalami keterbatasan,” kata Muhammad Adly Nursafi, yang menambahkan bukan suatu penghalang bagi kaum disabilitas untuk terus berkarya.
Dikatakan Muhammad Adly, setiap individu terlahir dengan potensi dan kecerdasanย yang diberikan Allah SWT sebagai suatu anugerah.
Pada kesempatan itu, ditampilkan pentas seni siswa SLB Bina Anggita: permainan alat musik gamelan. Selain itu unjuk kebolehan siswa menengah kejuruan dalam memainkan saxophone, puisi dan musik oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Perwakilan organisasi disabilitas, diantaranya Driya Manunggal — yang merupakan pioner berdirinya wadah bagi kaum disabilitas di Indonesia — Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis), dan kaum disabilitas berasal dari masyarakat umum.
Momentum ini mendapat respon positif Kangjeng Pangeran Haryo Yudho Hadiningrat dari Kraton Yogyakarta, yang sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan itu.
“Nuansa Ramadhan disabilitas ini mencerminkan generasi muda yang memikirkan upaya untuk meningkatkan kesetaraan antara penyandang disabilitas dengan masyarakat luas di tengah arus perkembangan zaman dalam momentum bulan puasa,” kata KPH Yudho Hadiningrat.
Pada kesempatan itu, dilakukan pula screening kesehatan yang dilakukan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk warga sekitar dan kaum disabilitas.
Disampaikan Humas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Eka Budy Santoso, selama ini RS PKU Muhammadiyah berkomitmen sebagai pelayan umat bergerak di bidang kesehatan. “Hal itu sebagai wujud rasa empati dan mensupport dalam menjadikan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik di kalangan penyandang disabilitas,” kata Eka Budy Santoso.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta hadir dan bertasipasi di tengah-tengah komunitas disabilitas dengan memberikan dukungan berupa pelayanan kesehatan, yaitu screening kesehatan dan pemeriksaan gratis untuk anak-anak disabilitas, yang dilakukan oleh dokter dan tenaga medis lainnya.
Selain itu, pameran batik buah karya generasi berprestasi penyandang disabilitas Yogyakarta. Juga suguhan prosesi “kreweng” sebagai makna simbolik ungkapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan Nuansa Ramadhan Disability.
Diharapkan acara itu dapat memberi energi positif berupa semangat melestarikan kebudayaan dalam kehidupan sosial. Sekaligus inspirasi bagi lapisan masyarakat bahwa setiap individu mampu meraih prestasi melalui potensi kecerdasan yang dimiliki tanpa memandang keterbatasan fisik. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow